...

Penutupan Bimtek SIK di Kabupaten Enrekang: Puskesmas Baraka, Malua, Buntu Batu, dan Bungin Siap Terapkan Sistem Informasi Terpadu

Enrekang, 1 November 2024
Setelah empat hari pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di berbagai puskesmas di Kabupaten Enrekang, hari ini rangkaian pelatihan tersebut resmi ditutup pada Jumat, 1 November 2024. Penutupan ini dilaksanakan di Puskesmas Baraka, yang sekaligus menjadi tempat pelatihan terakhir bagi puskesmas lainnya, yaitu Puskesmas Malua, Buntu Batu, dan Bungin. Pelatihan ini diharapkan dapat mempersiapkan setiap puskesmas dalam mengoperasikan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi, demi peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Enrekang.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang, Nurjannah Mandeha, SKM., M.Si., mengapresiasi komitmen yang ditunjukkan oleh seluruh peserta selama pelaksanaan Bimtek. Ia menekankan pentingnya penerapan SIK untuk menjawab tantangan dalam pengelolaan data kesehatan di era digital. “Penerapan SIK ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat memberikan layanan yang lebih cepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Dengan sistem ini, setiap puskesmas dapat mengakses dan memperbarui data kesehatan secara real-time, memungkinkan kita untuk merespons kebutuhan masyarakat dengan lebih baik,” ujarnya.

Di Puskesmas Baraka, para koordinator program dari keempat puskesmas menerima pelatihan terakhir yang mencakup pengelolaan data kesehatan berbasis digital. Mereka dilatih untuk mengoptimalkan fitur-fitur dalam aplikasi SIK, seperti pencatatan data pasien, pemantauan program kesehatan, dan penyusunan laporan yang lebih efisien. Dengan sistem ini, data kesehatan dari setiap program – mulai dari imunisasi, kesehatan ibu dan anak, hingga penanganan penyakit menular – dapat disinkronkan dan diakses oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang dengan lebih mudah.

Para peserta dari Puskesmas Malua, Buntu Batu, dan Bungin juga menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti pelatihan. Salah satu koordinator program dari Puskesmas Malua mengungkapkan rasa optimisme terhadap penerapan SIK, “Sistem ini memberikan banyak kemudahan bagi kami dalam menyusun dan mengelola data kesehatan. Semua informasi yang kami perlukan kini bisa diakses dengan cepat, sehingga kami bisa lebih fokus memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat tanpa terbebani oleh pencatatan manual yang memakan waktu.”

Bagi Puskesmas Buntu Batu, sistem SIK juga membuka peluang untuk memperbaiki sistem pelaporan yang lebih komprehensif dan terintegrasi. Salah satu perwakilan dari Puskesmas Buntu Batu menyatakan, “Kami merasa siap untuk menerapkan SIK setelah pelatihan ini. Aplikasi ini tidak hanya mempercepat proses pencatatan data, tetapi juga memberikan jaminan bahwa informasi yang kami masukkan lebih akurat dan mudah diperbarui. Dengan adanya data yang lebih valid, kami dapat melayani masyarakat dengan lebih baik.”

Selain itu, Kepala Puskesmas Bungin juga menyatakan komitmennya untuk mengoptimalkan penggunaan SIK dalam operasional sehari-hari. “SIK akan membantu kami dalam mengelola data kesehatan yang lebih terstruktur. Ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga tentang meningkatkan akurasi dalam pelayanan kesehatan. Kami siap untuk mengimplementasikan sistem ini dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam mewujudkan visi pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat Enrekang,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi penutupan, para peserta berbagi pengalaman dan masukan terkait potensi tantangan dalam penerapan SIK di lapangan. Beberapa peserta menyampaikan bahwa kesiapan teknis, seperti pelatihan berkelanjutan dan dukungan teknis, akan sangat penting agar sistem ini berjalan optimal. Dinas Kesehatan merespons dengan memberikan jaminan akan dukungan dan bimbingan lanjutan untuk memastikan setiap puskesmas dapat mengoperasikan SIK dengan baik.

Penutupan Bimtek SIK di Kabupaten Enrekang ini menandai langkah besar dalam transformasi digital pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Dengan selesainya pelatihan ini, Kabupaten Enrekang kini memiliki jaringan puskesmas yang siap memanfaatkan teknologi informasi kesehatan secara terpadu. Dinas Kesehatan berharap bahwa penerapan SIK akan memperkuat koordinasi antar-puskesmas, meningkatkan akurasi data kesehatan, serta mempercepat respons terhadap kondisi kesehatan masyarakat.

Di akhir acara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang menegaskan kembali komitmen untuk mendukung setiap puskesmas dalam menjalankan sistem SIK ini. “Kami berkomitmen untuk mendampingi seluruh puskesmas dalam mengimplementasikan SIK agar layanan kesehatan di Kabupaten Enrekang semakin berkualitas. Ini adalah awal dari perjalanan baru menuju layanan kesehatan yang lebih efisien, transparan, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” tutup Nurjannah.

Dengan berakhirnya Bimtek ini, Kabupaten Enrekang memasuki era baru dalam pengelolaan data kesehatan yang lebih terintegrasi, akurat, dan dapat diakses dengan mudah. Ke depan, diharapkan sistem ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelayanan kesehatan di seluruh puskesmas, serta menjadi contoh bagi wilayah lain yang ingin menerapkan inovasi serupa.

Share This Page

New Artikel

Optimalisasi Pelaporan Digital melalui SIK: Puskes...

Enrekang, 31 Oktober 2024
Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Kabupaten...

Implementasi Lanjutan Bimtek SIK: Puskesmas Angger...

Enrekang, 30 Oktober 2024
Rangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di...

Pembukaan Bimtek SIK di Kabupaten Enrekang: Puskes...

Enrekang, 26 Oktober 2024
Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang resmi membuka rangkaian Bimbingan Te...

LET’S BE CONNECTED

Interested to grow with us?

Challenge us. We will happy to work with you to create the really cool stuff.

Get In Touch
Barcode

Scan the code

Hubungi Kami